Aplikasi Cargo Indonesia Trawlbens

Stunting Pada Anak? Simak Pencegahannya

Stunting pada anak tengah viral pembahasan topik mengenai salah satu kondisi kesehatan pada anak yang biasa disebut dengan Stunting. Pembukaan topik mengenai Stunting sedang ramai menjadi perbincangan di media sosial karena diawali oleh salah satu influencer bernama Gita Savitri yang memiliki akun instagram @gitasav membalas komentar seorang warganet dengan kata ‘Stunting’.

Lalu apa sebenarnya Stunting? bagaimana kasus kesehatan seperti Stunting bisa menyerang kesehatan pada anak? Yuk simak informasinya dibawah ini!

Apa itu Stunting pada Anak?

Sumber: Pexels

Definisi Stunting sendiri suda memiliki beberapa perubahan pengertian. Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. 

Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi ireversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Namun tidak semua anak yang memiliki tubuh pendek mengalami gangguan kesehatan Stunting. Perlu lakukan pemeriksaan kepada dokter anak agar mengetahui apakah seorang anak memiliki gangguan kesehatan Stunting. 

Faktor Stunting pada Anak

Sumber: Pexels

Menurut WHO (World Health Organization) sendiri Stunting disebabkan karena kurangnya nutrisi pada bayi dalam kondisi yang lama, kurang ASI, infeksi berulang, atau penyakit kronis yang menyebabkan masalah penyerapan nutrisi dari makanan. 

Faktor yang dapat menyebabkan Stunting antara lain;

  • Ibu hamil yang kekurangan gizi
  • Penyakit atau infeksi menular
  • Kurang Gizi pada anak
  • Pola asuh tak memadai
  • Faktor lingkungan
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA  2 Fakta Baru Choi Young Ah Mantan Kekasih Kim Seon Ho

Dampak Stunting pada Anak

Sumber: Pexels

Dampak yang disebabkan oleh Stunting sendiri dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu, jangka pendek dan jangka panjang.

Jangka Pendek

Dampak jangka pendek akan langsung dirasakan karena terlihat dari pertumbuhan dan perkembangan fisik yaitu tinggi anak di bawah rata-rata anak seusianya. Stunting juga akan berdampak pada perkembangan kognitif dikarenakan terganggunya perkembangan otak sehingga dapat menurunkan kecerdasan anak.

Jangka Panjang

Dampak jangka panjang, anak akan terlihat menjadi rentan terjangkit  penyakit seperti penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas di usia tua. Selain itu, dampak jangka panjang bagi anak yang menderita stunting adalah berkaitan dengan kualitas SDM suatu negara. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa.

Pencegahan Stunting pada Anak

Sumber: Pexels

Jika Stunting tidak segera diatasi hal ini tentunya akan menyebabkan penurunan kualitas SDM di masa yang akan datang. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Perhatikan asupan gizi dan nutrisi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, hal ini bisa juga dilakukan dengan memperhatikan pola makan dengan mengonsumsi jenis makanan beragam dan seimbang;
  2. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu hamil, bayi dan balita;
  3. Atasi permasalahan anak yang susah makan dengan cara memberikan variasi makanan kepada anak:
  4. Jaga sanitasi lingkungan tempat tinggal yang baik bagi keluarga;
  5. Berikan edukasi dan penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui terkait stunting, pola asuh yang baik untuk mencegah stunting serta mendorong para ibu untuk senantiasa mencari informasi terkait asupan gizi dan nutrisi yang baik bagi tumbuh kembang anak;
  6. Lakukan vaksinasi lengkap semenjak bayi lahir sesuai dengan anjuran dan himbauan IDAI.
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA  5 Kebiasaan Kuat Mental untuk Pribadi yang Lebih Baik

Sedangkan upaya yang dilakukan untuk pengobatan stunting jika anak sudah didiagnosa menderita stunting adalah sebagai berikut:

  1. melakukan terapi awal seperti memberikan asupan makanan yang bernutrisi dan bergizi;
  2. memberikan suplemen tambahan berupa vitamin A, Zinc, zat besi, kalsium dan yodium;
  3. memberikan edukasi dan pemahaman kepada keluarga untuk menerapkan pola hidup bersih dengan menjaga sanitasi dan kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Para orang tua diharapkan untuk waspada dan memperhatikan tumbuh kembang anak agar gangguan kesehatan seperti Stunting tidak menyerang kesehatan pada anak, sehingga anak bisa tumbuh dewasa secara sehat, bahagia, dan bisa bermain dengan riang dengan anak-anak seusianya. 

Referensi:
https://djpb.kemenkeu.go.id/